ľ¹ÏÓ°Ôº

Skip to Main Navigation
ARTIKEL

Kajian Kebijakan Pembangunan 2014

23 Juni 2014


Image

  • Dalam satu dekade ke depan, Indonesia memiliki beberapa faktor yang bila disertai kebijakan yang baik bisa menjadi pendorong pertumbuhan yang besar: demografi dengan besarnya tenaga kerja; tren urbanisasi; serta perkembangan di Cina.
  • Indonesia menghadapi risiko melambatnya pertumbuhan dalam jangka panjang, karena pertumbuhan akhir-akhir ini didukung lingkungan eksternal yang mendukung, yaitu tingginya harga komoditas pada 2003-2011 disertai dengan suku bunga global yang rendah sejak tahun 2009.
  • Indonesia perlu tumbuh di atas 5 persen untuk menghindari masalah pengangguran yang serius. Dalam jangka panjang, pertumbuhan ekonomi di tas 5 persen diperlukan Indonesia agar naik menjadi negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2030.
  • Pertumbuhan masih belum merata. Antara tahun 1999 hingga 2012, tingkat kemiskinan turun separuh dari 24 persen menjadi 12 persen. Tetapi, 65 juta penduduk masih hidup di antara garis kemiskinan nasional ($1,25 per hari) dengan garis kemiskinan global ($2 per hari).
  • Mempercepat pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan produktivitas tenaga kerja sangat penting karena akan membawa nilai lebih bagi tenaga kerja, mengurangi kerentanan pekerja terhadap hilangnya pekerjaan, dan memperkuat daya saing sektor swasta. Indonesia juga perlu lebih banyak menciptakan lapangan kerja di bidang manufaktur dan jasa tingkat atas.
  • Meningkatkan tata kelola mutu belanja pemerintah agar memberikan alokasi dana lebih besar untuk infrastruktur sangat penting. Salah satu pilihan penting pemerintah pusat adalah secara berangsur mengurangi subsidi bahan bakar yang besar untuk menyediakan pembiayaan belanja infrastruktur yang lebih besar. Pemerintah daerah bisa menyedian anggaran lebih besar untuk infrastruktur dengan melakukan realokasi anggaran yang kurang efisien.
  • Menutup kekurangan keterampilan akan memerlukan peningkatkan mutu pendidikan di semua tingkatan, serta memperluas dan meningkatkan mutu pusat-pusat pelatihan. Para lulusan lembaga pendidikan dan tenaga kerja perlu dibekali dengan keterampilan teknis dan perilaku yang tepat (disiplin, kehandalan, kerjasama, dan kepemimpinan).
  • Meningkatkan produktivitas melalui perubahan struktural atau sektor di Indonesia memerlukan perbaikan fungsi tenaga kerja, modal, serta pasar lahan. Perlu strategi industri yang konsisten yang dijalankan melalui kerja sama dengan sektor swasta.
  • Penduduk miskin, rentan, dan beberapa kelas menengah, memerlukan akses layanan umum yang lebih baik. Untuk meningkatkan layanan umum, perlu memperkuat akuntabilitas melalui berbagai tindakan baik di sisi permintaan maupun penyedia.
  • Sistem perlindungan sosial di Indonesia mulai menjalani transformasi besar, dan memiliki beberapa pilihan untuk mendanainya. Reformasi di bidang ini memerlukan kepemimpinan yang kuat karena banyaknya pemangku kepentingan yang terlibat dengan berbagai kepentingan, serta besarnya potensi dampak pada anggaran nasional, pasar tenaga kerja, dan ekonomi makro. Memperkuat program perlindungan sosial yang sudah ada menjadi komponen lain yang juga penting untuk menciptakan perlindungan sosial secara menyeluruh.
  • Indonesia harus terus meningkatkan manajemen risiko dan ketahanan terhadap bencana. Secara khusus, kota-kota Indonesia sangat rentan terhadap bencana alam akibat konstruksi yang pesat dan tidak ketatnya pemberlakuan regulasi gedung dan penetapan zona.





Api
Api